Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Uwais Al Qorni Tabiin Terbaik

Uwais Al Qorni Tabiin Terbaik

Diposting pada 1 April 2023 oleh 79taufikmzr69 / Dilihat: 117 kali / Kategori: ,

Uwais al-Qarni adalah salah seorang penduduk Yaman, daerah Qarn dari kabilah Mu- rad. Ayahnya sudah tiada dan dia hidup bersama ibunya dan sangat berbakti kepadanya. Uwais al-Qarni pernah mengidap penyakit kusta, lau berdoa kepada Allah SWT lalu di- beri kesembuhan, tetapi masih ada bekas sebesar dirham di kedua lengannya. Menurut keterangan, Nabi Muhammad saw mengatakan bahwa Uwais al-Qarni adalah pemimpin para tabi’in.

Abu Hurairoh RA berkata: Ketika kami di majlis Rosululloh SAW, tiba-tiba Rosululloh SAW bersabda: Besok pagi akan ada seorang ahli surga yang sholat bersama kamu. Abu Hurairoh berkata Aku berharap semoga akulah orang yang ditunjuk oleh Rosululloh SAW itu. Maka pagi-pagi aku sholat di belakang Rosululloh SAW dan tetap tinggal di dalam majlis setelah orang-orang pada pulang. Tiba-tiba ada seorang budak hitam berkain compang camping datang berjabat tangan pada Rosululloh SAW sambil berkata : Wahai Nabi Alloh! Do’akan semoga aku mati syahid. Maka Rosululloh SAW berdo’a, sedang kami mencium bau kasturi dari badannya. Kemudian aku bertanya: Apakah orang itu wahai Rosululloh? Jawab Nabi Ya benar. Ia seorang budak dari bani fulan. Abu Hurairoh berkata: mengapa engkau tidak membeli dan memerdekakannya wahai Nabi Alloh? Jawab Nabi Bagaimana aku akan dapat berbuat demikian, sedangkan Alloh akan menjadikannya seorang raja di surga. Wahai Abu Hurairoh! Sesungguhnya di surga itu ada raja dan orang-orang terkemuka, dan ini salah seorang raja dan terkemuka. Wahai Abu Hurairoh sesungguhnya Alloh mengasihi, mencintai makhluknya yang suci hati, yang samar, yang bersih, yang terurai rambut, yang kempes perut kecuali dari hasil yang halal, yang bila akan masuk kepada raja tidak diizinkan, bila meminang wanita bangsawan tidak akan diterima, bila tidak ada tidak dicari, bila tidak hadir tidak dihiraukan, bila sakit tidak dijenguk, bahkan ia meninggal tidak dihadiri jenazahnya.

Para sahabat bertanya Tunjukkan kepada kami wahai Rosululloh SAW salah seorang dari mereka? Jawab Nabi : Uwai Al- Qorni, seorang berkulit coklat, lebar kedua bahunya, tingginya agak sedang dan selalu menundukkan kepalanya sambil membaca Al-Qur’an, tidak terkenal di bumi tetapi terkenal di langit, andaikan nia bersungguh-sungguh memohon sesuatu kepada Alloh pasti diberinya. Di bawah bahu kirinya berbekas.  Wahai Umar dan Ali! Jika kamu bertemu kepadanya, maka mintalah kepadanya supaya memohonkan ampun untukmu.

Ketika Umar bin Khattab telah menjadi Amirul Mukminin, dia bertanya kepada para jamaah haji dari Yaman di Baitullah pada musim haji, “Apakah di antara warga kalian ada yang bernama Uwais al-Qarni?” Mereka menjawab, “ada”. Umar kemudian bertanya lagi, “Bagaimana keadaannya ketika kalian meninggalkannya?” Mereka menjawab tanpa mengetahui derajat Uwais, “Kami meninggalkannya dalam keadaan miskin harta benda dan pakaiannya usang.”

Umar bin Khattab berkata kepada mereka, “Celakalah kalian. Sungguh, Rosululloh SAW pernah bercerita tentangnya. Kalau dia bisa memohonkan ampun untuk kalian, lakukanlah!” Dan setiap tahun Umar bin Khattab selalu menanti Uwais. Dan kebetulan suatu ketika dia datang bersama jamaah haji dari Yaman, lalu Umar menemuinya. Dia hendak memastikannya terlebih dahulu, makanya dia bertanya, “Siapa namamu?” Orang itu menjawab, “namaku Uwais.”

Umar melanjutkan pertanyaannya, “Di Yaman daerah mana?” Dia menjawab, “Dari Qarn.” Umar bertanya lagi, “dari kabilah mana?” Dia menjawab, “Dari kabilah Murad.” Umar bin Khattab bertanya lagi, “Bagaimana ayahmu?” “Ayahku telah meninggal dunia. Saya hidup bersama ibuku,” jawabnya. Umar melanjutkan, “Bagaimana keadaanmu bersama ibumu?” Uwais berkata, “Saya berharap dapat berbakti kepadanya.” Lalu Umar bertanya lagi, “Apakah engkau pernah sakit sebelumnya?” Uwais menjawab, benar, saya pernah terkena penyakit kusta, lalu saya berdoa kepada Allah SWT dan saya diberi ke- sembuhan.” Umar bertanya lagi, “Apakah masih ada bekas dari penyakit tersebut?” Dia menjawab, “di lenganku masih ada bekas sebesar dirham.” Dia memperlihatkan lengan- nya kepada Umar. Ketika Umar bin Khattab melihat hal tersebut, maka dia langsung memeluknya seraya berkata, “Engkaulah orang yang diceritakan oleh Rosululloh SAW. Mohonkanlah ampun kepada Allah SWT untukku!”

Uwais berkata, “Masa saya memohonkan ampun untukmu wahai Amirul Mukminin?” Umar bin Khattab menjawab, “ya, benar.” Umar radhiyallahu ‘anhu meminta dengan terus mendesak kepadanya sehingga Uwais memohonkan ampun untuknya. Selanjutnya Umar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepadanya mengenai ke mana arah tujuannya setelah musim haji. Dia menjawab, “Saya akan pergi ke kabilah Murad dari penduduk Yaman ke Irak.” Umar berkata, “Saya akan kirim surat ke walikota Irak mengenai kamu?” Uwais berkata, “Saya bersumpah kepada Anda wahai Amriul Mukminin agar engkau tidak melakukannya. Biarkanlah saya berjalan di tengah lalu lalang banyak orang tanpa dipedulikan orang.”

Riwayat lain:

Keutamaan Uwais Al Qarni radhiallahu ‘anhu

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا وَاللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ أُسَيْرِ بْنِ جَابِرٍ قَالَ كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِذَا أَتَى عَلَيْهِ أَمْدَادُ أَهْلِ الْيَمَنِ سَأَلَهُمْ أَفِيكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ حَتَّى أَتَى عَلَى أُوَيْسٍ فَقَالَ أَنْتَ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَكَانَ بِكَ بَرَصٌ فَبَرَأْتَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ لَكَ وَالِدَةٌ قَالَ نَعَمْ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ فَاسْتَغْفِرْ لِي فَاسْتَغْفَرَ لَهُ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ الْكُوفَةَ قَالَ أَلَا أَكْتُبُ لَكَ إِلَى عَامِلِهَا قَالَ أَكُونُ فِي غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيَّ قَالَ فَلَمَّا كَانَ مِنْ الْعَامِ الْمُقْبِلِ حَجَّ رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِهِمْ فَوَافَقَ عُمَرَ فَسَأَلَهُ عَنْ أُوَيْسٍ قَالَ تَرَكْتُهُ رَثَّ الْبَيْتِ قَلِيلَ الْمَتَاعِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ فَأَتَى أُوَيْسًا فَقَالَ اسْتَغْفِرْ لِي قَالَ أَنْتَ أَحْدَثُ عَهْدًا بِسَفَرٍ صَالِحٍ فَاسْتَغْفِرْ لِي قَالَ اسْتَغْفِرْ لِي قَالَ أَنْتَ أَحْدَثُ عَهْدًا بِسَفَرٍ صَالِحٍ فَاسْتَغْفِرْ لِي قَالَ لَقِيتَ عُمَرَ قَالَ نَعَمْ فَاسْتَغْفَرَ لَهُ فَفَطِنَ لَهُ النَّاسُ فَانْطَلَقَ عَلَى وَجْهِهِ قَالَ أُسَيْرٌ وَكَسَوْتُهُ بُرْدَةً فَكَانَ كُلَّمَا رَآهُ إِنْسَانٌ قَالَ مِنْ أَيْنَ لِأُوَيْسٍ هَذِهِ الْبُرْدَةُ

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Al Mutsanna serta Muhammad bin BasysyarIshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami. Lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Mu’adz Ibnu Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku; dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Usair bin Jabir dia berkata; “Ketika Umar bin Khaththab didatangi oleh rombongan orang-orang Yaman, ia selalu bertanya kepada mereka; ‘Apakah Uwais bin Amir dalam rombongan kalian? ‘ Hingga pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan Uwais seraya bertanya; ‘Apakah kamu Uwais bin Amir? ‘ Uwais menjawab; ‘Ya. Benar saya adalah Uwais.’ Khalifah Umar bertanya lagi; ‘Kamu berasal dari Murad dan kemudian dan Qaran? ‘ Uwais menjawab; ‘Ya benar.’ Selanjutnya Khalifah Umar bertanya lagi; ‘Apakah kamu pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham pada dirimu? ‘ Uwais menjawab; ‘Ya benar.’ Khalifah Umar bertanya lagi; ‘Apakah ibumu masih ada? ‘ Uwais menjawab; ‘Ya, ibu saya masih ada.’ Khalifah Umar bin Khaththab berkata; ‘Hai Uwais, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman yang berasal dari Murad kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar uang dirham. Ibunya masih hidup dan ia selalu berbakti kepadanya. Kalau ia bersumpah atas nama Allah maka akan dikabulkan sumpahnya itu, maka jika kamu dapat memohon agar dia memohonkan ampunan untuk kalian, lakukanlah! ‘ Oleh karena itu hai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku! ‘ Lalu Uwais pun memohonkan ampunan untuk Umar bin Khaththab. Setelah itu, Khalifah Umar bertanya kepada Uwais; ‘Hendak pergi kemana kamu hai Uwais? ‘ Uwais bin Amir menjawab; ‘Saya hendak pergi ke Kufah ya Amirul mukminin.’ Khalifah Umar berkata lagi; ‘Apakah aku perlu membuatkan surat khusus kepada pejabat Kufah? ‘Uwais bin Amir menjawab; ‘Saya Iebih senang berada bersama rakyat jelata ya Amirul mukminin.’ Usair bin Jabir berkata; ‘Pada tahun berikutnya, seorang pejabat tinggi Kufah pergi melaksanakan ibadah haji ke Makkah. Selesai melaksanakan ibadah haji, ia pun pergi mengunjungi Khalifah Umar bin Khaththab. Lalu Khalifah pun menanyakan tentang berita Uwais kepadanya. Pejabat itu menjawab; ‘Saya membiarkan Uwais tinggal di rumah tua dan hidup dalam kondisi yang sangat sederhana.’ Umar bin Khaththab berkata; ‘Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Kelak Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman. Ia berasal dari Murad dan kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham. Kalau ia bersumpah dengan nama Allah, niscaya akan dikabulkan sumpahnya. Jika kamu dapat meminta agar ia berkenan memohonkan ampunan untukmu, maka laksanakanlah! ‘ Setelah itu, pejabat Kufah tersebut Iangsung menemui Uwais dan berkata kepadanya; ‘Wahai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku! ‘ Uwais bin Amir dengan perasaan heran menjawab; ‘Bukankah engkau baru saja pulang dari perjalanan suci, ibadah haji di Makkah? Maka seharusnya engkau yang memohonkan ampunan untuk saya.’ Pejabat tersebut tetap bersikeras dan berkata; ‘Mohonkanlah ampunan untukku hai Uwais? ‘ Uwais bin Amir pun menjawab; ‘Engkau baru pulang dari ibadah haji, maka engkau yang Iebih pantas mendoakan saya.’ Kemudian Uwais balik bertanya kepada pejabat itu; ‘Apakah engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah? ‘ Pejabat Kufah itu menjawab; ‘Ya. Aku telah bertemu dengannya.’ Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun untuk pejabat Kufah tersebut. Setelah itu, Uwais dikenal oleh masyarakat luas, tetapi ia sendiri tidak berubah hidupnya dan tetap seperti semula. Usair berkata; ‘Maka aku memberikan Uwais sehelai selendang yang indah, hingga setiap kali orang yang melihatnya pasti akan bertanya; ‘Dari mana Uwais memperoleh selendang itu? ‘”

Teladan yang bisa diambil

Uwais al-Qarni sosok pribadi yang sangat sederhana. Hidupnya tidak bergelimang dengan harta. Ujian hidup yang dialami diterima dengan ikhlas dengan tetap tidak meninggalkan usaha dan kerja keras untuk keluar dari ujian itu. Termasuk ketika diuji penyakit kusta oleh Allah SWT.
Uwais al-Qarni juga figur yang sangat hormat dan taat kepada ibunya. Sebagian hidupnya digunakan untuk merawat dan mendampingi ibu yang sangat disayangi. Walaupun ia mendapat perhatian sang penguasa waktu itu yaitu Umar bin Khattab, tetapi Uwais al-Qarni tidak memanfaatkan fasilitas dan kesempatan tersebut untuk bersenang-senang. Justru Uwais al-Qarni tidak mau diperlakukan istimewa, justru sebaliknya dia ingin diperlakukan sama dengan rakyat yang lain.

Bagikan ke

Uwais Al Qorni Tabiin Terbaik

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Uwais Al Qorni Tabiin Terbaik

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang bisa kami bantu?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Naylah
● online
Zaki
● online
Naylah
● online
Halo, perkenalkan saya Naylah
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja